Salam dan salawat selalu tecurah kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW, Nabi Akhir Zaman, manusia tercerdas yang pernah di ciptakan Allah SWT, dan pembawa risalah terakhir dari ajaran para Nabi. Sangatlah menarik ketika kita memperhatikan judul tulisan ini, bagaimana mungkin Muhammad SAW adalah seorang Fisikawan. Sebab, diantara sekian banyak deretan ilmuwan di bidang Fisika, tidak pernah kita temukan ada nama Muhammad SAW di dalamnya. Jika kita membuka buku mengenai penemuan teori dalam bidang Fisika, maka nama-nama yang akan kita temukan adalah seperti Kepler, Galileo, Newton, Albert Einstein, dll, sekali lagi memang tak pernah kita temukan nama Muhammad SAW tercantum di dalamnya. Tetapi, ada beberapa hal yang mendasari penulis sehingga berani menuliskan judul di atas. Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kita bicarakan sekilas tentang manusia yang satu ini.
Rasulullah Muhammad SAW lahir di tanah Arab kota Makkah. Ada banyak versi mengenai kapan tepatnya beliau di lahirkan. Di antaranya ialah versi yang menyatakan bahwa beliau lahir pada 12 Rabiulawal tahun gajah atau bertepatan dengan 2 Agustus 570 M pada kalender Masehi. Rasulullah lahir dalam kondisi yatim, hanya di asuh oleh ibunya Aminah. Namun beberapa tahun kemudian Aminah pun wafat, jadilah ia sebagai seorang anak yatim sekaligus piatu. Tapi kondisi ini tidak menyurutkan semangat Rasulullah untuk melanjutkan hidup. Di usianya yang menanjak 10 tahun, untuk menghidupi dirinya mulailah ia menjadi pengembala ternak milik orang lain di daerah gurun Makkah yang sangat panas. Di gurun pasir itulah beliau semakin menghayati bentuk alamiah dari kehidupan.
Singkat cerita, hari berganti dan tahun bertambah, sampailah ia pada usia 40 tahun. Di mana pada usia inilah Rasulullah Muhammad di angkat oleh Allah SWT sebagai seorang Nabi. Peristiwa ini terjadi ketika beliau sedang menyendiri di gua Hira, beliau di datangi oleh malaikat Jibril sambil menyampaikan wahyu pertama yaitu surah Al-Alaq. Muhammad diperintahkan untuk membaca wahyu yang telah disampaikan kepadanya namun ia mengeluh dan berkata ia tidak bisa membacanya. Jibril mengulangi perintah ini sampai tiga kali sambil berkata:
Muhammad SAW Manusia Paling Cerdas
Manusia barulah dikatakan cerdas lahir dan batin jika berhasil menguasai tiga tingkat kecerdasan yakni: Intelektualnya, Emosionalnya, dan Spritualnya. Muhammad SAW tidak diragukan lagi memiliki tiga kecerdasan tersebut. Kecerdasan Rasulullah Muhammad SAW telah nampak ketika beliau masih kecil dan berkembang setelah beliau remaja dan dewasa menjadi seorang pemuda yang dikenal oleh orang sekitarnya sebagai pribadi yang jujur dan baik. Bahkan kecerdasan beliau adalah kecerdasan yang murni langsung didikan dari “Sang Maha Guru” Allah SWT. Sejarah mencatat, beliau tidak pernah berguru kepada manusia lainnya, bahkan diriwayatkan bahwa beliau adalah seorang yang buta huruf dan tidak pernah sekolah, sehingga kecerdasan beliau merupakan hikmah dan anugerah langsung dari “Sang Pemilik Kecerdasan” Allah SWT.
Karena itulah, setiap ada permasalahan dari para sahabat, beliau selalu dapat memberikan jalan keluar yang baik kepada mereka melalui bimbingan wahyu. Sedangkan dalam keadaan tidak turun wahyu, beliau menggunakan kebijaksanaannya untuk menyelesaikan setiap masalah yang ada dan tidak akan menyimpang dari ajaran yang Haq. Kecerdasan Rasulullah Muhammad SAW untuk ukuran manusia tak ada yang bisa menandinginya. Kecerdasan beliau telah jauh menembus ke alam maknawi. Sedangkan kebanyakan manusia pada umumnya, hanya berputar sampai pada tataran ilmu lahiriah saja, yang terkadang lebih banyak kelirunya dari pada benarnya.
Rasulullah Muhammad SAW seorang Fisikawan
Akhirnya sampailah kita pada inti pembicaraan tentang Muhammad sebagai seorang Fisikawan. Sesuai dengan yang penulis tuliskan di atas, bahwa ada dasar pertimbangan tersendiri mengapa hingga penulis memuat tulisan ini. Untuk menjadi seorang ilmuwan, atau ahli di bidang tertentu, kiranya diperlukan syarat khusus agar bisa mendapat pengakuan dari khalayak. Seperti juga pada ilmu Fisika, seseorang harus menemukan teori atau penemuan dalam bidang kajian Fisika agar orang tersebut pantas disebut sebagai Fisikawan. Lantas bagaimana dengan Rasulullah Muhammad SAW? Apakah beliau pernah memberikan teori atau penemuan dalam bidang Fisika? Untuk menjawab pertanyaan ini, berikut akan kami berikan perkataan (teori) Rasulullah Muhammad SAW dalam bidang Fisika:
1. Matahari akan Terbit dari Barat
Cabang ilmu fisika yang khusus mempelajari benda-benda langit disebut sebagai Fisika Astronomi (Astrophysics). Rasulullah Muhammad SAW tercatat pernah berteori mengenai salah satu benda langit yang menjadi pusat tata surya kita yakni matahari. Beliau berkata “Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga matahari terbit dari tempat terbenamnya. Apabila ia telah terbit dari barat dan semua manusia melihat hal itu maka semua dari mereka akan beriman. Dan itulah waktu yang tidak ada gunanya iman seseorang yang belum pernah beriman sebelemunya”. Sekilas, perkataan ini menyinggung tentang perkiraan waktu terjadinya hari kiamat. Namun jika diperhatikan lebih dalam, perkataan Rasulullah ini juga menyinggung tentang perilaku dari benda langit yang bernama matahari. Sebenarnya perputaran bumilah yang berubah, sehingga mengakibatkan perubahan pandangan kita terhadap matahari. Telah menjadi pemandangan yang biasa bagi kita, bahwa matahari terbit dari timur dan tenggelam di barat, persis seperti apa yang selalu kita lihat setiap hari. Namun, menurut Rasulullah Muhammad SAW ada suatu masa di mana matahari akan menunjukkan perilaku yang berlawanan dari kondisinya yang sekarang (terbit dari barat, terbenam di timur).
Gambar: pergeseran kutub bumi
Hal inilah yang telah dibuktikan oleh seorang ilmuwan Fisika berkebangsaan Ukraina, Demitri Bolyakov. Penelitian ini menemukan bahwa, kutub magnet bumi hingga pada tahun 1970 bergeser kira-kira sejauh 10 km. Akan tetapi, pada tahun-tahun terakhir ini menunjukkan kelajuan pergeseran yang semakin besar, yakni 40 km per tahun. Bahkan, sampai tahun 2001 pergeseran kutub ini mencapai laju 200 km per tahun. Ini berarti pergeseran ini akan mengakibatkan kutub bumi akan berpindah tempat, dan juga berarti gerak perputaran bumi akan berlawanan dari arahnya yang sekarang. Hasil penelitian ini menggetarkan hati Demitri Bolyakov, apalagi ketika ia tahu bahwa hal ini sudah pernah dikatakan jauh sebelumnya 1400 tahun yang lalu oleh seorang Nabi. Ia pun semakin yakin bahwa Nabi ini adalah benar adanya, dan ajaran yang di bawanya juga benar. Sesaat setelah Demitri Bolyakov mengkonfirmasi penemuan ini, ia pun mengucapkan 2 kalimat syahadat yang menandakan keislamannya.
2. Teori mengenai tujuh Lapis Bumi
Cabang ilmu Fisika yang mengkhususkan diri dalam kajian tentang kebumian disebut sebagai Fisika Kebumian (Geophysics). Dalam bidang ini, Rasulullah pernah menyumbang teori terkait dengan struktur dari bumi kita. Beliau pernah berkata “Barang siapa yang menyerobot sejengkal tanah, maka Allah SWT akan menimbunnya dengan tujuh lapis bumi”. Perkembangan alat ukur saat ini, telah membawa kita pada kemajuan teknik pengukuran. Hal ini membuat para ilmuwan Fisika Kebumian dapat melakukan penelitian dengan hasil yang lebih teliti.
Gambar: tujuh lapisan bumi
Para ahli Fisika dalam bidang kebumian (Geophysics) telah menemukan sekaligus memberikan pembuktian ilmiah mengenai kebenaran dari perkataan Rasulullah Muhammad SAW, bahwa struktur bumi memang tersusun atas tujuh lapisan. Lapisan itu antara lain:
Lapisan Atas Kerak Bumi
Lapisan Bawah Kerak Bumi
Lapisan Teratas Pita Bumi (Pita Atas)
Lapisan Tengah Pita Bumi (Pita Tengah)
Lapisan Terbawah Pita Bumi (Pita Bawah)
Lapisan Luar Inti Bumi
Centrosphere (Inti Bumi)
3. Bumi tanpa Radiasi Partikel
Ada lagi salah satu cabang Fisika yang khusus membidangi masalah Radiasi partikel kecepatan tinggi, yaitu Fisika Kuantum. Dalam bidang ini, Rasulullah juga menyumbangkan teorinya, yaitu dalam pernyataannya “Malam Lailatur Qadar adalah malam dengan tingkat suhu yang rendah, tidak ada jatuhan meteor yang memasuki atmosfer bumi, dan matahari keluar tanpa radiasi cahaya (partikel)”.
Gambar: radiasi partikel dari matahari
Dalam pernyataan ini, Rasulullah sebenarnya menyinggung tentang ciri-ciri datangnya malam Lailatul Qadar yang memang bagi umat muslim merupakan malam yang sangat istimewa. Satu malam lebih baik dari 1000 bulan, seperti itu kira-kira yang tercantum dalam kitab suci Al-Qur’an. Namun selain itu. Rasulullah juga memberi isyarat tentang keadaan bumi pada waktu itu yang bebas dari radiasi. Dan memang benar dan telah terbukti secara ilmiah berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilansir oleh lembaga luar angkasa Amerika Serikat, NASA, bahwa pada hari-hari biasa, bumi di hujani sekitar 20 ribu meteor masuk menembus ke atmosfer dan milyaran partikel kecepatan tinggi yang menumbuk bumi. Tetapi, ada suatu waktu (malam Lailatul Qadar), dimana bumi mengalami masa tenang dari hujan meteor dan radiasi partikel.
Sungguh dahsyat, Rasulullah Muhammad SAW. selain sebagai seorang Nabi/Rasul penyebar ajaran Allah SWT, beliau juga adalah seorang ilmuwan yang memiliki kecerdasan yang luar biasa. Jauh sebelum ilmu pengetahuan berkembang, beliau sudah terlebih dahulu berteori tentang hal-hal yang saat ini melalui serangkaian penelitian ilmiah telah dibuktikan kebenarannya. Di saat para ilmuwan masih sibuk memikirkan dan mewujudkan usaha perjalanan menembus batas luar angkasa dan lintas dimensi, Rasulullah Muhammad SAW telah lebih dulu melakukannya (Isra’ Mi’raj). Sudah saatnya nama beliau diberi tempat dalam deretan ilmuwan penemu teori-teori Fisika. Dengan bersandar pada beberapa bukti ilmiah yang sudah ada, penulis dengan sangat yakin memberikan pengakuan bahwa Rasulullah Muhammad SAW adalah seorang Fisikawan.
Rasulullah Muhammad SAW lahir di tanah Arab kota Makkah. Ada banyak versi mengenai kapan tepatnya beliau di lahirkan. Di antaranya ialah versi yang menyatakan bahwa beliau lahir pada 12 Rabiulawal tahun gajah atau bertepatan dengan 2 Agustus 570 M pada kalender Masehi. Rasulullah lahir dalam kondisi yatim, hanya di asuh oleh ibunya Aminah. Namun beberapa tahun kemudian Aminah pun wafat, jadilah ia sebagai seorang anak yatim sekaligus piatu. Tapi kondisi ini tidak menyurutkan semangat Rasulullah untuk melanjutkan hidup. Di usianya yang menanjak 10 tahun, untuk menghidupi dirinya mulailah ia menjadi pengembala ternak milik orang lain di daerah gurun Makkah yang sangat panas. Di gurun pasir itulah beliau semakin menghayati bentuk alamiah dari kehidupan.
Singkat cerita, hari berganti dan tahun bertambah, sampailah ia pada usia 40 tahun. Di mana pada usia inilah Rasulullah Muhammad di angkat oleh Allah SWT sebagai seorang Nabi. Peristiwa ini terjadi ketika beliau sedang menyendiri di gua Hira, beliau di datangi oleh malaikat Jibril sambil menyampaikan wahyu pertama yaitu surah Al-Alaq. Muhammad diperintahkan untuk membaca wahyu yang telah disampaikan kepadanya namun ia mengeluh dan berkata ia tidak bisa membacanya. Jibril mengulangi perintah ini sampai tiga kali sambil berkata:
“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan (menulis, membaca). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”, (Al-Alaq 96: 1-5).
Muhammad SAW Manusia Paling Cerdas
Manusia barulah dikatakan cerdas lahir dan batin jika berhasil menguasai tiga tingkat kecerdasan yakni: Intelektualnya, Emosionalnya, dan Spritualnya. Muhammad SAW tidak diragukan lagi memiliki tiga kecerdasan tersebut. Kecerdasan Rasulullah Muhammad SAW telah nampak ketika beliau masih kecil dan berkembang setelah beliau remaja dan dewasa menjadi seorang pemuda yang dikenal oleh orang sekitarnya sebagai pribadi yang jujur dan baik. Bahkan kecerdasan beliau adalah kecerdasan yang murni langsung didikan dari “Sang Maha Guru” Allah SWT. Sejarah mencatat, beliau tidak pernah berguru kepada manusia lainnya, bahkan diriwayatkan bahwa beliau adalah seorang yang buta huruf dan tidak pernah sekolah, sehingga kecerdasan beliau merupakan hikmah dan anugerah langsung dari “Sang Pemilik Kecerdasan” Allah SWT.
Karena itulah, setiap ada permasalahan dari para sahabat, beliau selalu dapat memberikan jalan keluar yang baik kepada mereka melalui bimbingan wahyu. Sedangkan dalam keadaan tidak turun wahyu, beliau menggunakan kebijaksanaannya untuk menyelesaikan setiap masalah yang ada dan tidak akan menyimpang dari ajaran yang Haq. Kecerdasan Rasulullah Muhammad SAW untuk ukuran manusia tak ada yang bisa menandinginya. Kecerdasan beliau telah jauh menembus ke alam maknawi. Sedangkan kebanyakan manusia pada umumnya, hanya berputar sampai pada tataran ilmu lahiriah saja, yang terkadang lebih banyak kelirunya dari pada benarnya.
Rasulullah Muhammad SAW seorang Fisikawan
Akhirnya sampailah kita pada inti pembicaraan tentang Muhammad sebagai seorang Fisikawan. Sesuai dengan yang penulis tuliskan di atas, bahwa ada dasar pertimbangan tersendiri mengapa hingga penulis memuat tulisan ini. Untuk menjadi seorang ilmuwan, atau ahli di bidang tertentu, kiranya diperlukan syarat khusus agar bisa mendapat pengakuan dari khalayak. Seperti juga pada ilmu Fisika, seseorang harus menemukan teori atau penemuan dalam bidang kajian Fisika agar orang tersebut pantas disebut sebagai Fisikawan. Lantas bagaimana dengan Rasulullah Muhammad SAW? Apakah beliau pernah memberikan teori atau penemuan dalam bidang Fisika? Untuk menjawab pertanyaan ini, berikut akan kami berikan perkataan (teori) Rasulullah Muhammad SAW dalam bidang Fisika:
1. Matahari akan Terbit dari Barat
Cabang ilmu fisika yang khusus mempelajari benda-benda langit disebut sebagai Fisika Astronomi (Astrophysics). Rasulullah Muhammad SAW tercatat pernah berteori mengenai salah satu benda langit yang menjadi pusat tata surya kita yakni matahari. Beliau berkata “Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga matahari terbit dari tempat terbenamnya. Apabila ia telah terbit dari barat dan semua manusia melihat hal itu maka semua dari mereka akan beriman. Dan itulah waktu yang tidak ada gunanya iman seseorang yang belum pernah beriman sebelemunya”. Sekilas, perkataan ini menyinggung tentang perkiraan waktu terjadinya hari kiamat. Namun jika diperhatikan lebih dalam, perkataan Rasulullah ini juga menyinggung tentang perilaku dari benda langit yang bernama matahari. Sebenarnya perputaran bumilah yang berubah, sehingga mengakibatkan perubahan pandangan kita terhadap matahari. Telah menjadi pemandangan yang biasa bagi kita, bahwa matahari terbit dari timur dan tenggelam di barat, persis seperti apa yang selalu kita lihat setiap hari. Namun, menurut Rasulullah Muhammad SAW ada suatu masa di mana matahari akan menunjukkan perilaku yang berlawanan dari kondisinya yang sekarang (terbit dari barat, terbenam di timur).
Gambar: pergeseran kutub bumi
Hal inilah yang telah dibuktikan oleh seorang ilmuwan Fisika berkebangsaan Ukraina, Demitri Bolyakov. Penelitian ini menemukan bahwa, kutub magnet bumi hingga pada tahun 1970 bergeser kira-kira sejauh 10 km. Akan tetapi, pada tahun-tahun terakhir ini menunjukkan kelajuan pergeseran yang semakin besar, yakni 40 km per tahun. Bahkan, sampai tahun 2001 pergeseran kutub ini mencapai laju 200 km per tahun. Ini berarti pergeseran ini akan mengakibatkan kutub bumi akan berpindah tempat, dan juga berarti gerak perputaran bumi akan berlawanan dari arahnya yang sekarang. Hasil penelitian ini menggetarkan hati Demitri Bolyakov, apalagi ketika ia tahu bahwa hal ini sudah pernah dikatakan jauh sebelumnya 1400 tahun yang lalu oleh seorang Nabi. Ia pun semakin yakin bahwa Nabi ini adalah benar adanya, dan ajaran yang di bawanya juga benar. Sesaat setelah Demitri Bolyakov mengkonfirmasi penemuan ini, ia pun mengucapkan 2 kalimat syahadat yang menandakan keislamannya.
2. Teori mengenai tujuh Lapis Bumi
Cabang ilmu Fisika yang mengkhususkan diri dalam kajian tentang kebumian disebut sebagai Fisika Kebumian (Geophysics). Dalam bidang ini, Rasulullah pernah menyumbang teori terkait dengan struktur dari bumi kita. Beliau pernah berkata “Barang siapa yang menyerobot sejengkal tanah, maka Allah SWT akan menimbunnya dengan tujuh lapis bumi”. Perkembangan alat ukur saat ini, telah membawa kita pada kemajuan teknik pengukuran. Hal ini membuat para ilmuwan Fisika Kebumian dapat melakukan penelitian dengan hasil yang lebih teliti.
Gambar: tujuh lapisan bumi
Para ahli Fisika dalam bidang kebumian (Geophysics) telah menemukan sekaligus memberikan pembuktian ilmiah mengenai kebenaran dari perkataan Rasulullah Muhammad SAW, bahwa struktur bumi memang tersusun atas tujuh lapisan. Lapisan itu antara lain:
Lapisan Atas Kerak Bumi
Lapisan Bawah Kerak Bumi
Lapisan Teratas Pita Bumi (Pita Atas)
Lapisan Tengah Pita Bumi (Pita Tengah)
Lapisan Terbawah Pita Bumi (Pita Bawah)
Lapisan Luar Inti Bumi
Centrosphere (Inti Bumi)
3. Bumi tanpa Radiasi Partikel
Ada lagi salah satu cabang Fisika yang khusus membidangi masalah Radiasi partikel kecepatan tinggi, yaitu Fisika Kuantum. Dalam bidang ini, Rasulullah juga menyumbangkan teorinya, yaitu dalam pernyataannya “Malam Lailatur Qadar adalah malam dengan tingkat suhu yang rendah, tidak ada jatuhan meteor yang memasuki atmosfer bumi, dan matahari keluar tanpa radiasi cahaya (partikel)”.
Gambar: radiasi partikel dari matahari
Dalam pernyataan ini, Rasulullah sebenarnya menyinggung tentang ciri-ciri datangnya malam Lailatul Qadar yang memang bagi umat muslim merupakan malam yang sangat istimewa. Satu malam lebih baik dari 1000 bulan, seperti itu kira-kira yang tercantum dalam kitab suci Al-Qur’an. Namun selain itu. Rasulullah juga memberi isyarat tentang keadaan bumi pada waktu itu yang bebas dari radiasi. Dan memang benar dan telah terbukti secara ilmiah berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilansir oleh lembaga luar angkasa Amerika Serikat, NASA, bahwa pada hari-hari biasa, bumi di hujani sekitar 20 ribu meteor masuk menembus ke atmosfer dan milyaran partikel kecepatan tinggi yang menumbuk bumi. Tetapi, ada suatu waktu (malam Lailatul Qadar), dimana bumi mengalami masa tenang dari hujan meteor dan radiasi partikel.
Sungguh dahsyat, Rasulullah Muhammad SAW. selain sebagai seorang Nabi/Rasul penyebar ajaran Allah SWT, beliau juga adalah seorang ilmuwan yang memiliki kecerdasan yang luar biasa. Jauh sebelum ilmu pengetahuan berkembang, beliau sudah terlebih dahulu berteori tentang hal-hal yang saat ini melalui serangkaian penelitian ilmiah telah dibuktikan kebenarannya. Di saat para ilmuwan masih sibuk memikirkan dan mewujudkan usaha perjalanan menembus batas luar angkasa dan lintas dimensi, Rasulullah Muhammad SAW telah lebih dulu melakukannya (Isra’ Mi’raj). Sudah saatnya nama beliau diberi tempat dalam deretan ilmuwan penemu teori-teori Fisika. Dengan bersandar pada beberapa bukti ilmiah yang sudah ada, penulis dengan sangat yakin memberikan pengakuan bahwa Rasulullah Muhammad SAW adalah seorang Fisikawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar