Sebagai pengajar di sebuah SMP Negeri, yang kebetulan tahun ini disamping mengajar anak kelas IX saya juga mengajar anak kelas VII. Sehingga saya tahu pasti dalam Proses Penerimaan Siswa Baru dalam tahun ini, siswa-siswa yang diterima menjadi siswa di SMP Negeri tempat saya berdinas dengan NEM rata-rata 9. Secercah asa muncul dibenak saya, betapa menyenangkan mengajar siswa-siswa dengan nilai rata-rata NEM setinggi itu. Pasti anak-anak Genius kalau tidak pasti anak-anak ber-IQ Sangat Cerdas.
Namun, realita ternyata menjungkir balikkan asumsi yang saya bangun dengan begitu percaya diri. Ternyata siswa-siswa yang saya ajar, jauh dari harapan awal saya. Ternyata, siswa-siswa saya begitu rendah sekali kualitasnya, begitu lemah cara berpikirnya? Jangankan untuk perhitungan yang rumit, untuk perhitungan dasar saja rasanya mereka belum mencapai level itu.
Saya sebagai seorang guru, benar-benar saya tidak habis pikir, mengapa hal ini bisa terjadi didepan mata saya? Nyata dan tak terelakan, ternyata nilai NEM yang sangat tinggi sama sekali tak ada korelasinya dengan kemampuan siswa. Bahkan dapat saya asumsikan, bahwa siswa-siswa SMP Negeri sekarang tidak ada jaminan lebih baik dibanding dengan siswa-siswa SMP swasta saat ini?
Ada apa dengan ini?
Sebelumnya saya mohon maaf kepada guru-guru SD, mengapa Anda semua bisa menghasilkan siswa-siswa yang mampu meraih NEM begitu tinggi, sementara kualitasnya sangat tidak sepadan dengan nilai-nilai itu? Apa artinya pendidikan yang anda ajarkan di SD?
Jika dahulu NEM begitu membanggakan, karena mencerminkan kemampuan seorang siswa dalam menuntaskan UN yang sangat menentukan kelanjutan masa depannya, sekarang rasanya begitu sia-sia UN beserta hasilnya jika sama sekali tidak bisa dijadikan rujukan untuk mengukur kemampuan siswa?
Hasil UN ditingkat SD begitu bias, sehingga saya mempertanyakan masih layakkah PSB SMP Negeri masih menggunakan NEM SD yang sama sekali tidak mencerminkan kemampuan anak lulusan SD untuk mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi? Adakah cara lain yang lebih bijak dan tepat, agar anak-anak yang layak saja mengisi SMP Negeri yang dulu dianggap masih mempunyai kualitas lebih baik dibandingkan SMP Swasta?
Berikan pendapat Anda di kolom komentar dibawah ini!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar