Saya pernah menangani satu masalah siswa yang menurut saya sangat berat. Berbagai macam kasus di sekolah dari pelanggaran disiplin sekolah, personality, gangguan belajar dan banyak lagi yang lain,. Lebih parahnya lagi di rumah dia kurang mendapatkan perhatian dari kaluarganya serta pergaulannya tidak benar.Students don’t care how much you know until they know how much you care.
Siswa tidak peduli betapa pintarnya seorang guru, yang mereka pedulikan adalah apakah guru tersebut juga peduli terhadap dirinya.( A nonymous).
Setelah kurang lebih dua bulan saya dekat dengan siswa tersebut, ternyata banyak sekali penyebab kenapa anak tersebut begitu banyak masalah. Dan salah satu sumbernya berasal dari gurunya sendiri. ya,,,menurut penuturan siswa tersebut dia merasa bahwa tidak ada satupun guru yang mempedulikan dia. Ketika dia berusaha memperbaiki diri, maka yang terlontar dari mulut sang guru “kok tumben kamu masuk, kok tumben kamu baik, atau kamu itu gak akan pernah bisa berubah”. dan masih banyak kalimat-kalimat yang bernada negatif yang sering dilontarkan.Tidak ada guru yang mau mengerti, memahami dan peduli padanya.
Dengan keadaan yang seperti itu, ia berpikir bahwa yang paling peduli dengannya hanyalah teman-teman gengnya yang bisa menerima dia apa adanya. Siswa tersebut tidak pernah sadar bahwa teman-temannya sedang menanamkan virus-virus negatif yang siap menjerumuskannya ke hal-hal yang negatif.
Pernah saya bertanya kepadanya “kenapa kamu gak menolak ketika diajak hal-hal yang tidak benar? Dia mengatakan pada saya “Saya gak enek mas,,karena teman-teman sudah banyak berkorban untuk saya, ketika saya minggat dari rumah mereka menampung saya, ketika saya tidak punya uang untuk beli rokok mereka memberikannya. Saya bisa memahami apa yang ada di dalam pikiran siswa tersebut, ia merasa tidak enak dengan orang-orang yang menurut dia peduli dengannya.
Saya sempat berpikir keras bagaimana caranya siswa ini bisa berubah. Ini benar-benar tidak mudah karena kasus yang dihadapi siswa ini terlalu banyak. Akhirnya saya mencoba untuk menggali lebih dalam, saya mencoba peduli dengan dirinya, saya mendengarkan ceritanya tanpa menilai, dan saya pun memberikan waktu ketika dia ingin datang dan bertemu saya.
Hingga pada titik akhirnya, saya tahu bahwa siswa ini pada dasarnya adalah siswa yang hatinya sangat lembut. Hal ini terbukti ketika saya menyinggung tentang ibu kandungnya yang telah meninggal (berdasarkan informasi yang saya kumpulan dari awal anak ini tinggal dengan ayah dan ibu tirinya). Saat itulah saya melihat siswa ini menangis, ia seakan-akan merasa sangat bersalah. Saya tidak menghentikan tangisannya. Saya biarkan dia dalam keadaan yang mampu menyentuh jiwanya. Saat itulah saya tahu bahwa anak ini memang hanya membutuhkan oran yang peduli dengan dirinya.
Selang beberapa hari saya mendapatkan telepon dari dari teman saya dan kebetulan dia adalah guru siswa tersebut. Dia bertanya kepada saya “mas,,,, HN (nama inisial) kamu apakan kok dia mau masuk sekolah, padahal dia sudah dua minggu ini ia tidak masuk sekolah”? Saya menjawab “saya tidak melakukan apa-apa”. Kemudian teman saya tersebut bercerita “anak ini tidak mengumpulkan banyak tuga mas, bahkan nilainya pas-pasan, saya takutnya dia tidak naik kelas”. Kemudian saya menjawab “masalah masuk kelas atau tidak itu urusan pihak sekolah, Cuma saya hanya berharap nejengan mau memberikan kesempatan padanya. Anak ini baik, hanya saja dia banyak masalah yang dihadapi”.
Narasi di atas adalah sebuah kisah nyata dari seorang siswa yang perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak, termasuk dari guru-gurunya yang ada di sekolah. Hal ini tentnya berlaku untuk semua siswa. Sebagai seorang guru, pintar saja tidak akan pernah cukup untuk membuat siswa terinspirasi dengan kita. yang lebih penting bagi seorang siswa adalah jika para guru peduli dengan diri mereka, peduli dengan kebutuhan mereka dan peduli pada masalah-masalah yang mereka hadapi.
Ini adalah PR berat, bagi kita para guru. Tapi saya yakin, jika di dalam diri kita ada rasa cinta dan empati dalam mengejar, maka hal-hal itu akan semakin mudah kita lakukan. Dan tentunya hal ini akan menecagah timbulnya kriminalitas anak sekolah. Semoga kejadian demi kejadian akhir-akhir ini bisa menjadikan kita sadar bahwa di tangan kita salah satu tanggung jawab besar harus kita tuntaskan. Mari kita cerdaskan anak-anak bangsa ini dengan menjadi guru yang peduli dengan mereka. Semakin kita memahami dan peduli dengan mereka maka disaat itulah kita akan menjadi role model yang lebih baik bagi mereka.
Semoga bermanfaat.
Reff :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar