aguspurnomosite.blogspot.com

aguspurnomosite.blogspot.com
Berpikir Luas Membuka Cakrawala Kehidupan! Berusaha Memberikan Yang Terbaik Untuk Masa Depan! Katakan "Go Go Go SEMANGAT" !!!

Rabu, 17 Juli 2013

Kartini Tak Ada Apa-apanya Dibanding Tokoh Pejuang Wanita Islam

Kartini. Namanya demikian terkenal, sampai-sampai tanggal 21 April ditetapkan sebagai Hari Kartini. Padahal jika dibandingkan dengan sejumlah tokoh wanita Islam lainnya, seperti Rahmah el Yunusiah, Cut Nyak Dien, HR Rasuna Said, dan Dewi Sartika, kontribusi Kartini untuk perjuangan wanita, terutama wanita Islam, tidaklah seberapa.

Semasa hidupnya, Kartini hanya melakukan surat-menyurat (korespondensi) yang kental dengan wacana pluralisme, kebatinan dan sejenisnya. Sebenarnya, tidak ada nilai lebih yang bisa dibangakan dari seorang Kartini selain opini yang dikembangkan bahwa ia ingin mengangkat harkat dan derajat wanita di jamannya.

Tokoh Kartini ini pulalah yang kini dijadikan sebagai penyemangat perjuangan kesetaraan gender. Kalangan Liberal menjadikannya sebagai ikon. Padalah semasa hidupnya, Kartini justru melakukan apa yang sangat ditentang oleh kalangan liberal. Kartini mau ddijadikan istri ketiga oleh Bupati Rembang.

Bagimana sebenarnya sosok Kartini dan mengapa ia sedemikian dijadikan sebagai ikon perjuangan perempuan?. Reporter Suara Islam Online, Mesyah Achreini, mewawancarai seorang jurnalis muslim sekaligus penulis produktif yang menggeluti dunia Freemasonry, Artawijaya. Berikut petikannya:

Kenapa Kartini bisa menjadi sebagai ikon pahlawan perempuan padahal Kartini tidak berjuang apa-apa ?

Kartini hanya sekedar berwacana, surat-menyurat yang kental dengan pluralisme kebatinan dll. Ini berbeda jauh dengan tokoh-tokoh pejuang kita seperti Rohana Kudus, Rahmah El Yunusiah, Cut Nyak Dien, Dewi Sartika,yang benar-benar berkontribusi terhadap perjuangan Islam.

Kartini tidak pernah mendirikan sekolah, sementara Rahmah El Yunusiah mendirikan sekolah, Rohana Kudus juga mendirikan sekolah perempuan. Dibanding mereka Kartini tidak ada apa-apanya. Ini hanya digunakan oleh kaum kolonialis sebagai ikon wanita Indonesia.

Adakah surat-surat Kartini yang memojokkan Islam?. Seperti kata bapak, Kartini tidak anti Islam tetapi juga tidak membela Islam?

Dalam buku saya yaitu Jaringan Yahudi Nusantara, saya tidak mengatakan ia anti Islam, tetapi pemikiran-pemikiran dia sangat bersebreangan jauh dengan aqidah Islam. Seperti mengatakan semua agama sama, agama yang sesungguhnya adalah agama kebatinan, ini sangat bertentangan dengan aqidah Islam. Surat-menyurat ini resmi ada dalam dokumen-dokumen sejarah, bukan karangan atau diada-adakan tapi memang pemikirannya sangat pluralisme.

Buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” itu memang isinya curahan isi hati Kartini atau buku itu memang didisain untuk menghancurkan Indonesia di kemudian hari ?

Kita tahu ruh dari surat-surat Kartini itu. Artinya surat-surat Kartini itu sebenarnya Kartini berkoresponden kepada sahabat-sahabatnya yang semuanya Yahudi. Tadi kan ada wacana jangan-jangan buku itu bukan isi dari Kartini tetapi orang-orang kolonial yang membuat. Tapi fakta sejarah menunjukkan tulisan-tulisan itulah yang ada. Apakah itu buatan orang selain Kartini kita memang tidak punya bukti. Yang kita tahu surat-surat itu yang bikin dia.

Adakah hubungannya ikon Kartini dengan RUU KKG yang sekarang sedang diperdebatkan ?

Kartini kan dijadikan ikon sebagai perjuangan perempuan Indonesia. ini. Seperti kenapa laki-laki bisa sekolah kenapa perempuan nggak, gitu ya sebagai hegemoni saja. Jika RUU KKG ini digulirkan, seolah-olah dia semangat perjuangan Kartini.

Ada sekelompok liberal mengatakan saya tidak setuju jika dalam buku pelajaran kita berbunyi “ibu sedang memasak, ayah membaca koran" seolah-olah laki-laki itu santai perempuan bekerja. Spirit Kartini adalah semangat emansipasi sekuler. Suara Islam perlu mengangkat. Dibanding Kartini lebih banyak pejuang-pejuang wanita Islam di Indonesia yang perjuangannya nyata konkrit seperti Rohana Kudus, Rahma El Yunusiah dia buat sekolah khusus Diniyah Putri. Memang ada dulu Kartini School, ini dulu yang bikin orang Belanda, dan dibuat setelah Kartini meninggal. 
Reff

Tidak ada komentar:

Posting Komentar