Mereka adalah perempuan-perempuan yang memiliki peranan penting dalam menegakkan Agama Allah swt. Perjuangan dan kegigihannya dalam menyebarkan kalimat tauhid tidak pernah luntur oleh berbagai macam cobaan dan rintangan. Bahkan nyawapun dipertaruhkan demi mempertahankan kemurnian ajaran Allah swt. dari kesyirikan dan penyesatan orang-orang munafik.
(1) Khodijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Izz bin Qushoy bin Kilab, orang yang pertama kali mengimani Nabi Muhammad ketika belum ada orang yang beriman. Dengan kecerdasan pengetahuan yang dimiliknya, ia meyakinkan Muhammad bahwa makhluk yang mendatanginya adalah malaikat Jibril. Dengan kasih sayang dan kelembutanya, ia menyelimuti Nabi ketika gemetar dan menggigil lantaran menerima wahyu pertama. Dengan kesabarannya selalu menemani Rasulullah diawal masa-masa sulit perjalanan dakwah dan menjadi teman setia disetiap kesulitan yang dihadapi Rasulullah. Tak heran ia mempunyai tempat istimewa di hati Rasulullah, “Demi Allah SWT, tak seorang wanita pun lebih baik darinya. Ia beriman saat semua orang kufur, ia membenarkanku saat manusia mendustaiku, ia melindungiku saat manusia kejam menganiayaku, Allah swt. menganugerahkan anak kepadaku darinya,”.
(2) Fatimah binti Muhammad, Ia seorang putri dari pasangan terbaik (Muhammad dan Khodijah). Seorang wanita yang sangat zuhud dengan kenikmatan duniawi. Sejak kecil ia telah merasakan beratnya dakwah Rasulullah. Tangan kecilnya rela membersihkan kotoran unta dari punggung Rasulullah. Fatimah muda juga merasakan kesulitan yang dialami kaum muslimin lain pada saat pemboikotan kaum kafir, kekurangan makanan sehingga membuatnya sakit. Ketika perang Uhud, ia membersihkan darah yang mengucur dari kepala Rasulullah. Pun kehidupannya setelah menikah dengan Ali, pemuda yang disebut Rasulullah “engkau bagian dariku, dan aku bagian darimu”. Terbiasa bekerja sendiri, menggiling tepung sampai berbekas pada tangannya, memanggul air sampai berbekas di punggungnya, seringnya membersihkan rumah hingga pakaiannya penuh debu dan seringnya menyalakan tungku membuat pakaiannya penuh arang.
(3) Maryam binti Imran, nama dan kisahnya diabadikan dalam Al-Qur`an. wanita suci yang selalu menjaga dirinya dan senantiasa beribadah kepada Allah.. Hingga pada akhirnya malaikat Jibril datang sebagai utusan Allah untuk menganugerahi Maryam seorang anak laki-laki. “Bagaimana mungkin aku mempunyai anak laki-laki, padahal tidak pernah ada orang (laki-laki) yang menyentuhku dan aku bukan seorang pezina”, jawab Maryam. Memiliki anak yang seharusnya menjadi kebahagiaan justru menjadi ujian bagi seorang Maryam. Ia mengandung tanpa seorang suami. Ia pergi mengasingkan diri di tempat yang jauh. Hingga Allah menunjukkan kekuasaannya. Isa, bayi kecil Maryam dapat berbicara. “Dia (Isa) berkata: ‘Sesungguhnya aku hamba Allah. Dia memberi kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi”
(4) Asiyah binti Muzahimah. Sabar dan teguh pendirian menghadapi suaminya sendiri sombong dan zalim, raja Firaun yang menyebut dirinya adalah tuhan. ketika istrinya sendiri ternyata beriman dan menyembah Allah, Firaun mengancam akan menyiksanya namun hal itu tidak menggetarkan keimanan Asiyah. Maka dengan murka Firaun memulai menimpakan siksaan pada Asiyah. Fir’aun memerintahkan para algojonya untuk memasang tonggak. Diikatlah kedua tangan dan kaki Asiyah pada tonggak tersebut, kemudian dibawanya wanita tersebut di bawah sengatan terik matahari. Belum cukup sampai disitu siksaan yang ditimpakan Firaun. Kedua tangan dan kaki Asiyah dipaku dan di atas punggungnya diletakkan batu yang besar. Pada siksaan ini apakah Asiyah menyerah? Tidak. Wanita mulia ini tetap dengan keteguhan imannya kemudian berdoa pada Allah.
Terlepas dari perdebatan para ulama’ mengenai sosok perempuan untuk ikut serta berkancah dalam ruang puplik, Nabi Muhammad sendiri mengakui dan sumbangsih dan peranan yang mereka berikan, bahkan Nabi melabelkan gelar dengan julukan “wanita-wanita terbaik dijagad raya”. Nabi bersabda:
“Ada empat perempuan terbaik dijagad raya ini; Maryam binti Imron, Khodijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, dan Asiyah istrinya Fir`aun” (HR. Ahmad, Atthobari dan Ibu Jarir)
Bukan hanya itu, nabi juga menjanjikan tiket surga kepada 4 srikandi tersebut pun dengan kelas“VIP” sebagi penduduk ahli surga.
“ dari Ibnu Abbas ra : “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam, pernah membuat empat garis diatas tanah dan bertanya Tahukah kalian apakah garis ini? Mereka berkata Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Kemudian Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda “Wanita-wanita penduduk surga yang paling utama adalah Khadijah binti Khuwalid, Fatimah Binti Muhammad, Maryam binti Imran, dan Asiah binti Muzahim istri Fir’aun ”.
Pada masa nabi, juga banyak perempuan yang berjuang membela nabi Muhammad, bahkan ikut mengibaskan pedangnya melawan orang-orang kafir di medan pertempuran. Semisal Nusaibah si Jago Pedang, Khaulah binti Azur sang Ksatria Berkuda Hitam, dan Nailah si Cantik yang Pemberani. Well, jangan pernah memandang sebelah mata pada sosok perempuan.
Reff
(1) Khodijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Izz bin Qushoy bin Kilab, orang yang pertama kali mengimani Nabi Muhammad ketika belum ada orang yang beriman. Dengan kecerdasan pengetahuan yang dimiliknya, ia meyakinkan Muhammad bahwa makhluk yang mendatanginya adalah malaikat Jibril. Dengan kasih sayang dan kelembutanya, ia menyelimuti Nabi ketika gemetar dan menggigil lantaran menerima wahyu pertama. Dengan kesabarannya selalu menemani Rasulullah diawal masa-masa sulit perjalanan dakwah dan menjadi teman setia disetiap kesulitan yang dihadapi Rasulullah. Tak heran ia mempunyai tempat istimewa di hati Rasulullah, “Demi Allah SWT, tak seorang wanita pun lebih baik darinya. Ia beriman saat semua orang kufur, ia membenarkanku saat manusia mendustaiku, ia melindungiku saat manusia kejam menganiayaku, Allah swt. menganugerahkan anak kepadaku darinya,”.
(2) Fatimah binti Muhammad, Ia seorang putri dari pasangan terbaik (Muhammad dan Khodijah). Seorang wanita yang sangat zuhud dengan kenikmatan duniawi. Sejak kecil ia telah merasakan beratnya dakwah Rasulullah. Tangan kecilnya rela membersihkan kotoran unta dari punggung Rasulullah. Fatimah muda juga merasakan kesulitan yang dialami kaum muslimin lain pada saat pemboikotan kaum kafir, kekurangan makanan sehingga membuatnya sakit. Ketika perang Uhud, ia membersihkan darah yang mengucur dari kepala Rasulullah. Pun kehidupannya setelah menikah dengan Ali, pemuda yang disebut Rasulullah “engkau bagian dariku, dan aku bagian darimu”. Terbiasa bekerja sendiri, menggiling tepung sampai berbekas pada tangannya, memanggul air sampai berbekas di punggungnya, seringnya membersihkan rumah hingga pakaiannya penuh debu dan seringnya menyalakan tungku membuat pakaiannya penuh arang.
(3) Maryam binti Imran, nama dan kisahnya diabadikan dalam Al-Qur`an. wanita suci yang selalu menjaga dirinya dan senantiasa beribadah kepada Allah.. Hingga pada akhirnya malaikat Jibril datang sebagai utusan Allah untuk menganugerahi Maryam seorang anak laki-laki. “Bagaimana mungkin aku mempunyai anak laki-laki, padahal tidak pernah ada orang (laki-laki) yang menyentuhku dan aku bukan seorang pezina”, jawab Maryam. Memiliki anak yang seharusnya menjadi kebahagiaan justru menjadi ujian bagi seorang Maryam. Ia mengandung tanpa seorang suami. Ia pergi mengasingkan diri di tempat yang jauh. Hingga Allah menunjukkan kekuasaannya. Isa, bayi kecil Maryam dapat berbicara. “Dia (Isa) berkata: ‘Sesungguhnya aku hamba Allah. Dia memberi kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi”
(4) Asiyah binti Muzahimah. Sabar dan teguh pendirian menghadapi suaminya sendiri sombong dan zalim, raja Firaun yang menyebut dirinya adalah tuhan. ketika istrinya sendiri ternyata beriman dan menyembah Allah, Firaun mengancam akan menyiksanya namun hal itu tidak menggetarkan keimanan Asiyah. Maka dengan murka Firaun memulai menimpakan siksaan pada Asiyah. Fir’aun memerintahkan para algojonya untuk memasang tonggak. Diikatlah kedua tangan dan kaki Asiyah pada tonggak tersebut, kemudian dibawanya wanita tersebut di bawah sengatan terik matahari. Belum cukup sampai disitu siksaan yang ditimpakan Firaun. Kedua tangan dan kaki Asiyah dipaku dan di atas punggungnya diletakkan batu yang besar. Pada siksaan ini apakah Asiyah menyerah? Tidak. Wanita mulia ini tetap dengan keteguhan imannya kemudian berdoa pada Allah.
Terlepas dari perdebatan para ulama’ mengenai sosok perempuan untuk ikut serta berkancah dalam ruang puplik, Nabi Muhammad sendiri mengakui dan sumbangsih dan peranan yang mereka berikan, bahkan Nabi melabelkan gelar dengan julukan “wanita-wanita terbaik dijagad raya”. Nabi bersabda:
“Ada empat perempuan terbaik dijagad raya ini; Maryam binti Imron, Khodijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, dan Asiyah istrinya Fir`aun” (HR. Ahmad, Atthobari dan Ibu Jarir)
Bukan hanya itu, nabi juga menjanjikan tiket surga kepada 4 srikandi tersebut pun dengan kelas“VIP” sebagi penduduk ahli surga.
“ dari Ibnu Abbas ra : “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam, pernah membuat empat garis diatas tanah dan bertanya Tahukah kalian apakah garis ini? Mereka berkata Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Kemudian Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda “Wanita-wanita penduduk surga yang paling utama adalah Khadijah binti Khuwalid, Fatimah Binti Muhammad, Maryam binti Imran, dan Asiah binti Muzahim istri Fir’aun ”.
Pada masa nabi, juga banyak perempuan yang berjuang membela nabi Muhammad, bahkan ikut mengibaskan pedangnya melawan orang-orang kafir di medan pertempuran. Semisal Nusaibah si Jago Pedang, Khaulah binti Azur sang Ksatria Berkuda Hitam, dan Nailah si Cantik yang Pemberani. Well, jangan pernah memandang sebelah mata pada sosok perempuan.
Reff
Tidak ada komentar:
Posting Komentar