Jerusalem, atau Bethlehem atau Baitul Maqdis, kota yang ribuan tahun diperebutkan dan dijadikan tempat suci 3 agama samawi, Islam, Kristen, dan Yahudi. Bagi umat Islam Jerusalem adalah tempat suci karena disana terdapat Masjidil Aqsa, masjid suci kedua umat Islam setelah Masjidil Haram, bagi umat Kristen di percaya bahwa Yesus lahir di sekitar tenggara Yerusalem atau Bethlehem, sementara bagi penganut Yahudi, sisa-sisa kerajaan Solomon (Nabi Sulaiman) atau yang kita kenal dengan Tembok Ratapan menjadi tempat suci mereka. Sejak Perang Salib pertama yang berlangsung sekitar 1095 M sampai 1151 M, hingga hasil Perang Salib ke Sembilan yang berakhir tahun 1291 M.
Jika anda pernah melihat film Kingdom of Heaven, film yang ber setting tahun 1187 itu mengisahkan ketika tembok Jerusalem jebol oleh serangan pasukan Muslim yang di pimpin Salahudin Al-Ayyubi, pemimpin Nasrani, Balian de Ibelin(dalam film digambarkan sebagai Orlando Bloom), yang kalah mengadakan perjanjian dengan Salahudin. Salahudin mengajukan syarat agar mereka memeluk Islam, namun Balian menolak hal itu, Balian justru berniat membakar dan menghancurkan habis kota Jerusalem agar tak ada lagi yang dapat memilikinya.
Namun Salahudin yang sangat bijaksana mengajukan syarat, bahwa dia akan melindungi anak-anak, wanita, orang-orang tua, dan para kaum Nasrani yang ada di Jerusalem, sementara pasukan Balian akan dikawal menuju laut untuk meninggalkan Jerusalem. Balian yang bingung berkata ... "Tapi, kami membunuh semua orang Islam dibalik tembok ini sewaktu kami menguasai kota ini dulu." Memang, ketika Tentara Salib merebut Jerusalem pada Perang Salib I tahun 1099, mereka membantai habis penduduk Jerusalem, tidak hanya muslim tetapi juga penduduk Yahudi serta penganut Nasrani Ortodox, termasuk kaum Arian, dan sekte-sekte lain yg dicap sesat oleh Paus. Tak terhitung masjid, sinagog, gereja ortodox dan perpustakaan habis dijarah, dirusak bahkan dibakar.
Sebelumnya, di sepanjang jalan menuju Jerusalem Tentara Salib juga melakukan pembunuhan, perampokan, pemerkosaan dan penganiayaan serupa. Selama Perang Salib I, ratusan ribu wanita, anak dan orang tua menjadi korban. Ribuan rumah penduduk, masjid, sinagog, gereja ortodox, dan perpustakaan dirusak dan dibakar.Setelah mendengar pernyataan itu, Salahudin menjawab ... "Aku bukan orang-orang itu, aku Salahudin, aku Salahudin."
Dengan ditutup kalimat Assalamualaikum dari Salahudin dan Kedamaian selalu bersamamu, dari Balian, maka perjanjian pun tercapai. Sesaat setelah Salahudin berbalik badan Balian bertanya, apa arti Jerusalem, Salahudin menjawab, "bukan apa-apa", namun sesaat setelahnya dia kembali menjawab, "SEGALANYA". Sampai sekitar tahun 1291 M ketika perang salib terakhir terjadi Jerusalem tentram dan damai.
Sampai tahun 1948 ketika Israel menyatakan perang dan mendeklarasikan kemerdekaan mereka. Palestina yang memiliki hak atas kota Yerusalem, atau Ursalim Al-Quds atau Bayt Al-Maqdis itu pun sedikit demi sedikit terkoyak hegemoni Israel. Sekarang, Yerusalem hampir di kuasai penuh oleh Israel. Pembangunan pemukiman Yahudi yang semakin menjamur membuat Jerusalem semakin terkurung kekuatan Zionis. Peziarah Muslim pun dibatasi untuk masuk ke Masjid Al-Aqsa (Masjid Al-Aqsa berkubah biru kusam, bukan berkubah emas).
Toleransi beragama yang terjaga ribuan tahun lenyap begitu saja. Seperti yang dikatan Salahudin, Jerusalem memang tak memiliki arti apapun, namun segalanya. Segala cara diupayakan untuk menguasai kota itu, Islam, Kristen, Yahudi, dari dulu hingga sekarang. Apa salahnya berbagi? Apa salahnya 3 agama Samawi yang berakar sama ini berdamai dan berbagi tempat ibadah.
Sekian jika ada salah-salah kata dan fakta mohon dikoreksi, Terimakasih. Assalamualaikum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar