aguspurnomosite.blogspot.com

aguspurnomosite.blogspot.com
Berpikir Luas Membuka Cakrawala Kehidupan! Berusaha Memberikan Yang Terbaik Untuk Masa Depan! Katakan "Go Go Go SEMANGAT" !!!

Kamis, 15 November 2012

Profesi Guru Menurutku

 

Banyak pakar pendidikan yang mendefinisikan guru sebagai tenaga pengajar, pendidik, pembina dan pembimbing. Memang faktanya demikian. Ketika guru diposisikan sebagai tenaga pendidik, pengajar, pembina dan pembimbing, maka ada sisi lain yang harus dimiliki oleh guru, ialah moralitas (kepribadian). 

Ketika memutuskan untuk menjadi seorang guru, secara tak langsung tanggung jawab besar yang dipikul oleh seorang guru telah menanti di depan mata. Guru adalah profesi yang sangat mulia, seorang guru merupakan “penjaga” norma dan pencetak generasi bangsa, yang nantinya akan dituntut untuk memperbaiki bangsa agar tidak hancur ditelan zaman. 

Fakta menunjukan bahwa lembaga pendidikan pada saat ini, hanya mengacu pada kesuksesan di bidang kognitif saja. Seringkali lembaga pendidikan hanya memfokuskan indikator penilaian pada aspek sejauh mana anak didik itu mendapatkan nilai yang memuaskan pada ujian akhir, atau pada ujian nasional. Tanpa melihat apakah anak didik tersebut berkelakuan baik, ataukah tidak, tidak mengherankan apabila banyak terjadi kekerasan bahkan tindakan asusila yang dilakukan oleh anak didik. 

Gambaran seperti itu yang seharusnya menjadi bahan refleksi untuk para pendidik, khususnya guru, sebagai hasil dari pola pengajaran yang selama ini diterapkan oleh para pendidik. Hasil dari pola pengajaran seorang guru yang hanya mentranfer ilmunya kepada anak didiknya. Bahkan dalam mentransfer ilmunya banyak guru yang tidak mempedulikan apakah anak didiknya telah menerima ilmunya dengan baik, atau bahkan masa bodoh, sehingga menjadi peserta didik yang pasif, yaitu peserta didik yang hanya hadir di kelas, karena memenuhi tuntutan orang tua, atau gengsi dengan teman lainnya jika tidak sekolah. 

Maka guru dalam pandangan konvensional hanya menyampaikan ilmu yang bersifat kognitif saja kepada peserta didiknya sesuai dengan kompetensi-komptensi yang telah di tentukan dalam kurikulum. Hanya dengan mempertimbangkan indikator, apakah peserta didik mengerti atau tidak, terhadap materi yang disampaikan, tanpa mempertimbangkan hal lain seperti ideologi, hukum, ataupun moral yang menjadi esensi dari kompetensi materi yang disampaikan.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan guru itu memiliki pekerjaan sebagai pendidik, pengajar, Pembina dan pembimbing. Maka output yang dihasilkan itu haruslah manusia yang memiliki pendidikan, pengajaran, pembinaan dan bimbingan menuju “kesempurnaan” manusia (sesuai dengan tujuan pendidikan yaitu memanusiakan manusia). Dan manusia yang “sempurna” itu adalah sosok manusia yang memiliki ideology yang jelas, dan memiliki kepribadian yang kokoh, yang mampu membangun karakter dalam dirinya. 

Jika seorang guru melaksanakan tugasnya sebagai guru yang melaksanakan pendidikan, pengajaran, pembinaan dan bimbingan, namun tidak menghasilkan manusia sempurna, maka guru itu tersebut dinyatakan gagal dalam melaksanakan tugasnya.

Untuk mencapai tujuan yang begitu berat tersebut, seorang guru harus mampu menjadi pengajar profesional di dalam kelas, motivator yang selalu membnagkitkan semangat siswa-siswanya, fasilitator yang memberikan kemudahan siswa menggapai mimpi-mimpinya, moderator yang membimbimg siswa menjalalani kehidupan ilmiahnya, inspirator yang menjadikan panutan untuk kehidupan siswa-siswanya.  
  • Guru yang mengajar baik di kelas adalah Guru Biasa!
  • Guru yang bisa menjadi Inspirasi siswa-siswanya adalah Guru Luar Biasa!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar