Assalamualaikum Wr. Wb,
Saya tulis surat ini, untuk seorang guru terbaik yang pernah saya temui dalam perjalanan saya menuntut ilmu. Dalam perjalanan menuntut ilmu, yang meninggalkan sepotong episode masa lalu dan kenangan. Guru terbaik, yang selalu berhasil menjadi motivator yang hebat untuk murid-muridnya. Walaupun semua orang juga tahu, guru SD adalah profesi guru yang berat karena harus mengajarkan banyak mata pelajaran.
Tetapi guruku selalu berusaha menyajikan yang terbaik semua ilmu-ilmu tersebut kepadaku. Bapak Niti Asmono, engkau telah mengajarkan Matematika kepadaku memang sudah 32 tahun yang lalu, tetapi sampai sekarang cara-cara yang engkau ajarkan masih begitu kuat melekat di otakku, sampai sekarang saya masih mampu berhitung dengan cepat karena ajaranmu.
Beliau tidak pernah menyerah untuk berusaha mengembangkan bidang ilmu tersebut di sekolah saya, merelakan segenap waktu nya untuk memberikan kemampuanterbaik kepada murid-murid nya. Sikap beliau yang selalu ramah, dan memperlakukan murid-muridnya seperti teman, sahabat, bahkan terkadang seperti partner kerja, yang harus saling menghormati dan memecahkan masalah bersama. Bila melakukan kesalahan, beliau tidak pernah sungkan untuk meminta maaf.
Beliau termasuk tipe Guru yang tidak pernah mengenal waktu untuk memberikan pelayanan pada murid-murid nya. Sosok pekerja keras yang tak pernah pantang menyerah, itulah yang menjadi inspirasi untuk hidup saya. Dengan cara mengajar yang seringkali menggunakan cara yang unik, tak heran membuat beliau menjadi guru favorit untuk semua murid di sekolah saya. Semua murid berlomba-lomba untuk menjadi “sahabat” dekat beliau. Saya termasuk anak yang cukup beruntung, bisa dekat dengan beliau.
Selama beberapa tahun dekat dengan beliau, banyak perubahan yang beliau “tularkan” kepada saya. Cara pandang saya mengenai hidup, menjadi lebih bermakna, dan tidak memandang dari satu sisi saja. Saya bisa menjadi seperti sekarang, merupakan salah satu hasil didikan beliau. Hingga saat ini pun, saya masih terus menjalin silaturahmi dengan beliau.
Bercermin dari hal tersebut, saya menarik kesimpulan Seorang guru adalah saksi terasing, namun setelah mendidik murid-muridnya, ia tetap tidak akan melupakan mereka, dan tidak akan melepaskan cintanya dari mereka.
Sekian surat dari saya, seorang murid yang sedang ditempa untuk menjadi guru yang akan melanjutkan jejak perjuangan dan pengabdianmu. Menjadi guru yang tepat untuk siswa-siswa saya, mampu menjadi guru yang bisa jadi orang tua, kakak dan sahabat bagi murid-murid saya. Dan jadi guru yang baik dan benar juga tentunya. Guru yang mampu menjadi inspirasi bagi murid-muridnya agar menjadi insan-insan hebat yang akan warisi negeri ini. Amin
Beliau tidak pernah menyerah untuk berusaha mengembangkan bidang ilmu tersebut di sekolah saya, merelakan segenap waktu nya untuk memberikan kemampuanterbaik kepada murid-murid nya. Sikap beliau yang selalu ramah, dan memperlakukan murid-muridnya seperti teman, sahabat, bahkan terkadang seperti partner kerja, yang harus saling menghormati dan memecahkan masalah bersama. Bila melakukan kesalahan, beliau tidak pernah sungkan untuk meminta maaf.
Masih teringat betul tawaranmu ditengah minimnya gajimu, karena begitu sayangnya kamu dengan muridmu engkau tawarkan kambing untuk saya pelihara, dan hasilnya dibagi bersama.
Masih begitu kuat kurasakan, betapa usapan tangan berwibawamu begitu menyejukkan isi dadaku. Menghilangkan segala kegalauan jiwaku, membangkitkan semangat hidupku yang selalu dikurung dalam kemiskinan sebagai anak yang lahir didesa,dengan gaji ayah saya yang begitu kecil dengan jumlah saudara yang begitu besar.
Beliau termasuk tipe Guru yang tidak pernah mengenal waktu untuk memberikan pelayanan pada murid-murid nya. Sosok pekerja keras yang tak pernah pantang menyerah, itulah yang menjadi inspirasi untuk hidup saya. Dengan cara mengajar yang seringkali menggunakan cara yang unik, tak heran membuat beliau menjadi guru favorit untuk semua murid di sekolah saya. Semua murid berlomba-lomba untuk menjadi “sahabat” dekat beliau. Saya termasuk anak yang cukup beruntung, bisa dekat dengan beliau.
Dalam mengajar engkau tak lupa berikan nasehat-nasehat kehidupan yang sangat berguna untuk membentuk kepribadian yang kuat, yang selalu tegar untuk menjalani kehidupanku kelak.
Selama beberapa tahun dekat dengan beliau, banyak perubahan yang beliau “tularkan” kepada saya. Cara pandang saya mengenai hidup, menjadi lebih bermakna, dan tidak memandang dari satu sisi saja. Saya bisa menjadi seperti sekarang, merupakan salah satu hasil didikan beliau. Hingga saat ini pun, saya masih terus menjalin silaturahmi dengan beliau.
Bercermin dari hal tersebut, saya menarik kesimpulan Seorang guru adalah saksi terasing, namun setelah mendidik murid-muridnya, ia tetap tidak akan melupakan mereka, dan tidak akan melepaskan cintanya dari mereka.
Sekarang saya juga menjadi seorang guru, maka saya berusaha warisi karaktermu guru terbaikku. Saya akan selalu berusaha menjadi guru terbaik dikelas, sahabat terbaik diluar kelas bagi siswa-siswa saya. Sayapun akan selalu kobarkan semangat pantang menyerah kepada murid-muridku,sayapun akan selalu berusaha menjadi inspirasi bagi murid-murid saya, agar mereka sadar guru ditengah keterbatasannya masih ada yang begitu peduli, masih mau mengajar dengan hati untuk siswa-siswanya.
Ya Alloh, catatlah segala amal baiknya sewaktu menjadi guru sebagai ibadah yang datangkan surga disisiMu.
Sekian surat dari saya, seorang murid yang sedang ditempa untuk menjadi guru yang akan melanjutkan jejak perjuangan dan pengabdianmu. Menjadi guru yang tepat untuk siswa-siswa saya, mampu menjadi guru yang bisa jadi orang tua, kakak dan sahabat bagi murid-murid saya. Dan jadi guru yang baik dan benar juga tentunya. Guru yang mampu menjadi inspirasi bagi murid-muridnya agar menjadi insan-insan hebat yang akan warisi negeri ini. Amin
Wassalamualaikum Wr. Wb,
Agus Purnomo
NIP. 19680627 199601 1 001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar